Tentang Metosisnatif

April 20, 2007 at 11:17 am Tinggalkan komentar

Blog ini adalah sebuah rujukan jitu untuk belajar Al Quran. Penamaan METOSISNATIF diambil dari akronim METODOLOGI, SISTEMATIKA, ANALITIKA dan OBJEKTIFITA. Tentang apa pengertian dari itu semua, hal itu dijelaskan di masing-masing halaman yang ada di blog ini. (harap tunggu, karena masih dalam proses persiapan dan pengeditan)

Sedikit Mengurangi Kepenasaran Anda.
Dalam halaman2 blog ini akan anda temukan hal-hal mengagetkan tentang makna atau tafsir al Quran. Mengagetkan karena mungkin berbeda dari yang selama ini ada atau kebanyakan orang fahami. Untuk itu, sekadar mengurangi rasa kepenasaran anda kami ungkap rahasianya.

Rahasia yang dimaksud adalah pendekatan dalam pembelajaran al Quran yaitu pendekatan keilmuan dan pendekatan kebahasaan. Kalau dianalogikan kedua pendekatan ini dalam bidang pertanian adalah ibarat petani yang menanam padi ingin mendapatkan hasil yang bagus. Apa yang diperlukan yaitu pertama, alat & perlengkapan pertanian, bisa berupa cangkul, arit, bibit, bajak, traktor dan lainnya. Kedua, ilmu tentang pertanian itu sendiri yaitu segenap Ilmu tentang pertanian khususnya bagaimana bertanam padi yang jitu sehingga menghasilkan hasil/panen yang bagus. Seorang petani yang berilmu tahu kapan harus menanam, bagaimana mencangkul yang baik, bagaimana supaya subur, bagaimana membasmi hama dan lainnya supaya menghasilan panen yang baik.

Begitupun dalam mempelajari al Quran, hanya punya alat saja (bahasa arab) tidak menjamin dapat menemukan makna yang jitu. Diperlukan perangkat lain yaitu pendekatan keilmuan. Dalam bahasa umum pendekatan keilmuan ini sering disebut
ilmu tafsir. Dengan penerapan yang sangat ketat terhadap kedua pendekatan ini, makna al Quran yang jitu akan diperoleh. Hasilnya, akan sangat banyak mengagetkan banyak orang. Oleh karena itu, kami ungkap rahasia dari berbagai macam hal tentang makna al Quran kepada anda sebagai bentuk pertanggungjawaban. Bentuk pertanggungjawaban ini sebagai ungkapan bahwa kami tidak mengada-ada dalam menfasirkan al Quran atau dalam bahasa yang kasar ” seenak perutnya sendiri”. Artikel yang kami sajikanpun tidak sembarangan kami tampilkan. Semua hasil temuan yang ada telah melewati dua pendekatan itu dengan ketat baik dari aspek kebahasaan maupun keilmuan.

Ringkasnya, Pendekatan Keilmuan ini adalah seperangkat metode yang terdiri dari Metodologi Al Quran, Sistematika Al Quran, Analitika Al Quran dan Objektifita Al Quran. Sehingga mengantarkan para peserta studi untuk menjadikan al Quran sebagai Subyek studi (penentu) bukan objek (yang ditentukan). Dengan demikian al Quran berbicara tentang dirinya sendiri, ayat al Quran dengan pendekatan ini saling menafsirkan dan menjelaskan.

Sedangkan, Pendekatan kebahasaan adalah alat kebahasaan yang harus dipunyai ketika kita berhadapan dengan Al Quran. Karena “Al Quran berbahasa Arab” (tentang tema ini akan dibahas tersendiri) maka ilmu2 seperti sharf (membahas perubahan2 bentuk kata), nahwu ( membahas posisi sebuah kata dalam kalimat) dan balaghah (bentuk2 ungkapan sastra) mutlak diperlukan dan dikuasai.

Inilah cara jitu belajar Al Quran, perpaduan antara pendekatan keilmuan dan kebahasaan yang melahirkan hasil yang dahsyat !!!

Selamat Belajar Al Quran

Salam

Redaksi

Entry filed under: Awal.

Sekilas Metodologi Al Quran

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Metodologi Al Quran

Sistematika Al Quran

1.Sekilas Sistematika Al Quran... 2. 3.

Analitika Al Quran

1. Sekilas Analitika Al Quran 2. 3.

Objektifita Al Quran

1. Sekilas Objektifita Al Quran 2. 3.

Blog Stats

  • 801 hits

Arsip